Daihatsu Terios 7-Wonders Tengok Pembutan Kapal Phinisi
BULUKUMBA (DP) – Tim Daihatsu Terios 7-Wonders hari ini, Selasa (7/10), mengunjungi kota Bulukamba yang terdapat perajin kapal phinisi. Menuju lokasi pabrik tradisional kapal phinisi ditempuh dengan menyusuri sepanjang pantai Tanjung Bira.
Di Bulukumba, para peserta mengunjungi pabrik milik bapak Syarifudin, di lokasi tersebut juga terdapat banyak bengkel kapal di sekitarnya. Bulukumba selama ini terkenal dengan masyarakatnya yang terampil membuat kapal Phinisi.
Keterampilan dalam membuat kapal oleh masyarakat setempat karena dipercaya bahwa nenek moyang mereka termasuk dari orang-orang yang diselamatkan oleh bahtera Nabi Nuh saat terjadi musibah air bah ribuan tahun lalu.
“Masyarakat di sini (Bulukumba) terkenal sangat terampil membuat kapal, karena mereka tidak perlu membuat desan grafis, cetak biru atau sejenisnya terlebih dahulu. Kemampuannya itu dipercaya telah ada sejak ribuan tahun lalu saat jaman Nabi-Nabi,” jelas Endi Supriatna, salah satu jurnalis peserta Terios 7-Wonders.
Kapal-kapal hasil produksi Bulukumba pun ternyata tidak bisa dipandang remeh, karena kualitasnya telah diakui oleh pengusaha-pengusaha dari luar negeri, seperti dari Australia, Amerika Serikat, dan Italia yang menjadi pemesan terbesar untuk dijadikan kapal pesiar mewah.
Untuk kapal ukuran kecil, harga jualnya bisa mencapai Rp 1,3 miliar, sedangkan untuk kapal ukuran besar belum termasuk fasilitas dan aksesorisnya dijual seharga kurang lebih Rp 3,3 miliar. Proses pembuatan kapal sendiri bisa memakan waktu 1-6 tahun.
Masih dari Bulukamba, rombongan Terios 7-Wonders “Amazing Celebes Heritage” kemudian mengunjungi Suku Kajang. Rombongan langsung berinteraksi dengan warga setempat dan menyaksikan atraksi Linggis Panas. Pada atraksi yang dilakukan oleh penduduk asli tersebut, seorang pria tua menari sambil memegang linggis panas yang telah dibakar dengan api unggun.
Meninggalkan Bulukumba, petualangan Terios 7-Wonders dilanjutkan ke Pelabuhan Bajoe. Tim akan menyebrang ke Kolaka, Kendari dan bermalam di kapal. [Adv]
sumber: http://ift.tt/1BMf4Bq
0 comments:
Post a Comment